Pendidikan bagi masyarakat Indonesia sangat penting sekali. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut penduduk dunia untuk mengenyam ilmu setinggi-tingginya agar tidak ketinggalan zaman, seperti Fisika SMA.
Begitu pun dengan masyarakat di Indonesia. Program wjib belajar 9 tahun yang dikeluarkan oleh pemerintah diharapkan dapat mengurangi anak yang putus sekolah.
Pemerintah berupaya untuk mengurangi jumlah anak yang putus sekolah melalui berbagai hal. Mulai dari penyediaan fasilitas sekolah sampai sumbangan buku-buku pelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi biaya pendidikan yang sekarang ini sangat mahal.
Apabila seorang anak sudah mau sekolah, maka sistem pembelajarannya juga perlu dibenahi agar menghasilkan anak didik yang pintar dan cerdas.
Dengan banyaknya generasi muda yang pintar dan cerdas, maka dapat membantu mengembangkan negara ini. Hal tersebut tentu saja perlu dukungan dari semua pihak. Mulai dari orang tua, pengajar, sampai masyarakat sekitarnya.
Keberhasilan seorang anak dalam belajarnya, selain dukungan semua pihak, juga dari sistem belajarnya juga. Untuk itu, seorang pengajar harus mengetahui karakter anak didiknya.
Anak yang satu dengan anak yang lainnya berbeda karakternya. Ada yang mudah menerima materi, ada juga anak yang susah menerima materi. Nah, itu menjadi sebuah masalah bagi pengajar, bagaimana menerapkan strategi pembelajaran. Terutama mata pelajaran Fisika SMA yang sering dikeluhkan oleh para siswa.
Fisika bukanlah pelajaran menakutkan bagi sebagian besar siswa SMP. Alasannya, karena nilai mata pelajaran Fisika tidak berdiri sendiri melainkan tergabung dalam mata pelajaran IPA. Biasanya untuk siswa SMP, tidak bisa mengerjakan Fisika tidak berarti dunia kiamat. Pelajaran Biologi yang akan mengatrol nilai IPA sehingga nilai IPA siswa SMP jarang anjlok. Tapi, bagaimana dengan Fisika SMA?
Ketika seorang siswa menaiki kelas 2 SMA dan mengambil jurusan IPA, pelajaran Fisika akan berdiri sendiri. Nilai Fisika SMA bisa saja “hancur” karena tidak ada sumbangan nilai dari Biologi dan Kimia (masing-masing berdiri sendiri). Padahal, di antara ketiga materi di atas (Fisika, Biologi, Kimia), kebanyakan siswa menganggap Fisika dalah yang terlsulit. Jadi, tak heran jika kemudian banyak yang mengeluh tidak bisa.
Minimnya sarjana Fisika yang menjadi pendidik atau guru Fisika juga merupakan kendala tersendiri sehingga materi tidak dapat tersampaikan dengan baik. Beberapa sekolah swasta memiliki guru Fisika dari jurusan selain Fisika karena susahnya mencari pendidik di bidangnya. Akibatnya, tidak hanya murid yang kesulitan, pengajarnya pun tidak dapat menyampaikan materi dengan baik karena tidak menguasai materi.
Padahal, siswa dituntut bisa lulus UAN dan ujian masuk perguruan tinggi favorit dengan nilai Fisika yang bagus. Kalau sudah begini apa yang harus dilakukan? Berikut tips belajar Fisika dengan mudah agar bisa mencapai target nilai yang ditentukan.
Cara Mudah Belajar Fisika SMA
1. Jangan Terpaku Teori, Berlatihlah!
Yang menjadikan Fisika SMA sulit adalah karena umumnya para pelajar atau pun pendidik memfokuskan diri pada teori dan bukan pada latihan soal. Tidak bisa dipungkiri bahwa teori-teori Fisika sangat susah dipahami, tanpa ada contoh soal yang menyertai teorinya. Itulah sebabnya belajar mengerjakan soal sebanyak-banyaknya membantu siswa memahami teori Fisika secara utuh.
Jadi, peganglah konsep bahwa “berlatih soal membantu memahami teori Fisika dengan baik dan bukan sebaliknya.” Karena jika kamu nekad dengan membalik konsep di atas, maka bersiap-siaplah berperang dengan Fisika. Waktu yang kamu butuhkan akan jauh lebih besar dan tingkat stres juga akan meninggi jika kamu fokus mempelajari teori dan melupakan latihan soal.
2. Menambah Jam Terbang
Nah, jika kamu setuju dengan konsep di atas, langkah berikutnya adalah menambah jam terbang untuk latihan mengerjakan soal-soal Fisika dari buku-buku Fisika. Carilah buku Fisika yang memuat banyak contoh soal disertai penjelasannya, dan dilengkapi dengan latihan soal beserta kuncinya (yang biasanya terletak di halaman paling akhir buku).
Cara ini terbukti ampuh mendongkrak nilai Fisika murid-murid yang dicap pandai. Selain itu, kamu akan semakin dapat memahami teori Fisika dengan lebih baik dan mendapat nilai yang bagus.
3. Buku yang Perlu Dipelajari
Belajar dari satu buku saja tidak cukup untuk dapat menguasai materi dengan baik. Jadi, ada baiknya kamu membeli buku bank soal Fisika selain buku diktat Fisika yang diberikan di sekolah.
Carilah buku pegangan yang penjelasannya mudah kamu pahami. Tidak dipungkiri kalau beberapa buku Fisika ditulis dengan gaya bahasa yang susah dipahami siswa. Itulah sebabnya mencari buku yang komunikatif dan mudah dipahami merupakan suatu keharusan jika ingin pandai Fisika. Surveilah ke toko buku, dan bacalah sepintas. Perhatikan contoh soal, lalu ukur pemahamanmu saat membacanya.
Jika masih sulit, carilah buku yang lain. Dengan buku pegangan yang berkualitas, pemahaman Fisikamu bertambah baik sehingga target nilai tinggi pun dapat kamu raih dengan mudah.
Strategi Pembelajaran Fisika yang Efektif
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam dunia pendidikan, strategi dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi mengenai rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran ini tentu saja harus dilakukan bersama-sama antara siswa dan guru sehingga tujuan untuk memahami sebuah materi dapat tercapai. Berikut ini ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa.
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah pembelajaran yang memfokuskan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi ini merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru. Hal tersebut disebabkan guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan.
2. Strategi Pembelajaran Inquiry
Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang memfokuskan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Proses berpikir itu biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran inquiry termasuk bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Hal tersebut karena dalam strategi ini siswa memiliki peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah bisa diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang memfokuskan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
4. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam strategi pembelajaran ini, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir siswa. Pengembangan berpikir siswa dilakukan dengan menelaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan.
5. Strategi Pembelajaran Koperatif
Model pembelajaran koperatif merupakan rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yaitu adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar setiap kelompok, dan adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar.
6. Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)
CTL atau Contextual Teaching and Learning adalah suatu strategi yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
7. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai (value), yang sulit diukur. Oleh sebab itu, menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa.
Strategi pembelajaran tersebut dapat diterapkan oleh para pengajar yang dibantu oleh siswanya, terutama dalam memahami mata pelajaran yang sangat sulit. Di dalam menjalani strategi pembelajaran tersebut perlu adanya kerja sama antara guru dan siswa.